Senin, 23 November 2015

KREATIFITAS ANGGOTA KIM DI BIDANG PENULISAN KALIGRAFI


Kaligrafi dalam bahasa Jepang Nihongo adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk di baca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografi buku-buku masa kini. Meskipun kaligrafi dalam bentuk bahasa arab lebih di kenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi kedalam tulisan latin.

Didalam seni rupa islam, tulisan arab sering kali dibuat kaligrafi, Biasanya isinya disadur Ayat-Ayat suci Al-Qur'an, bentuknya bermacam-macam, Tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan diatas logam atau kulit.

Macam-Macam Jenis Kaligrafi/Khat 

1. Khat Naskhi
2. Khat Khaoufi
3. Khat Riq'ah
4. Khat Diwani Jali
5. Khat Raihani
6. Khat Sulusts
7. Khat Farisi dan masih banyak yang lainnya

Anggota KIM Darus Sa'adah Sukorame:// Sobirin; sering sekali membuat kaligrafi dengan jenis - jenis nama Khat diatas. Seperti yang di liput oleh pewarta KIM pada hari Senin 23/11/2015.


Kaligrafi yang dibuat oleh Mas Sobirin. biasanya diperlukan pada IMTIHAN / Penutupan akhir tahun pendidikan madrasah diniyah di pondok pesantren untuk menghiasi kamar, dekorasi pentas, acara pernikahan dan sunnatan. apabila saudara ada yang berkenan untuk menuliskan sesuatu, bisa menghubungi KIM Darus Sa'adah Sukorame E-Mail : kimsukorame@gmail.com / Facebook : Kim Darus Sa'adah Sukorame. (Dayat / Pewarta)

Kamis, 12 November 2015

RUTINAN SHOLAT TAUBAT MALAM JUM'AT LEGI





Sholat secara BAHASA berarti Do'a, Sedangkan secara istilah, Sholat merupakan suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan syarat yang sudah di tentukan oleh para ulama-ulama madzhab.

Menurut hakekatnya, Sholat ialah menghadapkan jiwa kepada allah SWT, yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah SWT dan bisa meningkatkan rasa kesadaran yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.


Dan di Dusun Kaliputih Desa Sukorame kec.Sukorejo Kab.Pasuruan Jawa timur, Mempunyai rutinitas religi yang di ikuti oleh warga sukorame dan santri pondok pesantren, rutunitas ini sudah berjalan puluhan tahun dan diberinama rutinan Sholat Taubat yang dilaksanakan sebulan sekali setiam malam Jum'at di Masjid Al-Mubarok Kaliputih Sukorame.

susunan kegiatan rutinan malam Jum'at legi ini:

1. Solat Sunnah Taubat ( Supaya Dosa-dosa nya diampuni)
2. Solat Sunnah Lidaf'il Bala' ( Supaya Dijauhkan dari adzab/Balak allah)
3. Solat Sunnah Birrul Walidaini ( Pengabdian kepada orangtua biar di ridlhohi)
4. Sholat Sunnah Hajat ( meminta kepada Allah, apa yang kita inginkan)

Setelah melaksanakan Sholat Sunnah diatas kemudian dilanjut dengan hatmul Qur'an, Tahlil dan Do'a.


Kegiatan ini di pimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Karomah Sukorame sukorejo Pasuruan (Gus. Kholili Sulaiman) sebagai penerus perjuangan abahnya (Alm. KH.Sulaiman. RA). dengan adanya rutinan Sholat sunnah taubat ini, muda-mudahan warga sukorame dan para jamaah yang mengikutinya mendapat rahmad dari Allah SWT, dan di tingkatkan keimanannya dan di jauhi dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. ( Dayat/Pewarta)

Minggu, 08 November 2015

SEJARAH DUSUN KALIPUTIH SUKORAME SUKOREJO PASURUAN


Kecamatan Sukorejo adalah bagian dari kabupaten pasuruan yang mempunyai sembilan belas desa. Mari kita menjelajahi desa yang paling ujung utara sendiri. Disitu ada Desa Sukorame dan disitu pula terdapat Dusun Kaliputihlah yang akan kita intip asal mulanya. istilah “Kaliputih”. Pada  jaman sebelum kemerdekaan datanglah seorang pendekar yang berwajah tampan dan berakhlak mulia beliau adalah seorang pahlawan yang mewariskan dusun Kaliputih ini, beliau akrab dipanggil dengan nama Bujuk Madin yang berasal dari bahasa Madura bujuk artinya orang yang pertama kali menghuni  daerah tertentu yakni Dusun Kaliputih. Madin adalah nama pemberian dari orang tuanya. Bujuk Madin berasal dari Madura beliau bertujuan untuk merantau dan membangun suatu dusun tepatnya di Dusun Kaliputih ini,//begitu tutur Bapak Yasin seorang pelayan Kyai di Dusun Kaliputih dulu yang usianya sekitar 70 an, dan info ini dipadukan dengan cerita Mbah Tua yang berusia 90 tahunan beliau masih sehat dan tetap melakukan rutinitas ke sawah putri tua yang mudanya cantik sekali mempunyai nama: // Mbok Sarima seorang tobib pijat bayi.
Mengapa disebut Kaliputih? Menurut Ust Mahmud : istilah Kaliputih diambil dari bahasa Jawa “Kali” yaitu Sungai dan “Pote” artinya bewarna putih, dikarenakan sungai di dusun tersebut memang benar-benar bening dan banyak terdapat sumber air minum yang banyak dan segar. lebih segar dari air AQUA. dari jernihnya air tersebut ikan yang hidup di sungai ini terlihat dengan jelas dan indah. Dusun ini berdiri sejak Tahun 1921 dan sedikit sekali penduduknya dikarenakan memang dusun ini masih berbentuk hutan. Begitu tutur Ustad Mahmud selaku tokoh masyarakat di Desa Sukorame sebagai “Moden” dan mengajar agama di pengajian rutinan setiap hari kamis,
Sampai sekarang, Dusun ini semakin berkembang dan terdapat banyak fasilitas pendidikan mulai dari TK. SD & MI. MTs. MA dan Madrasah Diniyah di setiap dusun se sukorame. Dan terdapat tempat ibadah yang berguna sekali untuk penduduknya yang kian bertambah hingga Tahun 2014 ini sudah tercatat kurang lebih 950 Jiwa khusus penduduk dusun Kaliputih Desa Sukorame. Dusun Kaliputih selain mempunyai sumber air yang bersih juga mempunya tanah yang subur setiap musimnya Dusun ini mampu menghasilkan berton-ton hasil bumi seperti padi, jagung, kedelai, kacang hijau, dan yang paling menonjol adalah hasil dari menanam pohon mangga yang pada musimnya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih berkat menjual mangganya ke pengepul dan mengekspornya keluar daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Berkat jasanya membangun Dusun Kaliputih ini masyarakat dusun ini masih sering mengunjungi  Bujuk Madin dimana beliau di makamkan tak jauh dari pemukiman warga kaliputih. (Yajid/Pewarta)

Minggu, 01 November 2015

SUMUR BOR SUKORAME SUKOREJO PASURUAN


Sumur Bor adalah salah satu jenis sumur buatan yang dibuat dengan bantuan alat bor untuk mencapai kedalaman sumur yang cukup sehingga akan bertemu dengan sumber air tanah yang melimpah. Suplai air pada dasarnya sangat melimpah karena sebagian besar bumi ini memiliki wilayah perairan yang lebih luas dari pada daratan. Lautan, Teluk, Sungai, Danau, dan bahkan sungai bawah tanah yang kita tidak bisa lihat secara kasat mata.

besarnya wilayah perairan di bumi seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi termasuk manusia, Namun sayangnya karena keserakahan manusia bumi menjadi rusak dan salah satu dampak dari kerusakan bumi adalah berkurang nya suplai air dibumi akibat berkurangnya daerah serapan air, penggundulan hutan, dan masih banyak kerusakan lainnya yang disebabkan oleh manusia.

Alat bor adalah salah satu jenis alat berat yang biasanya digunakan untuk menggali sumber air pada sumur bor yang mempunyai kedalaman yang cukup besar. pada umumnya alat bor digunakan untuk menggali sumber minyak bumi yang kemudian akan diolah menjadi berbagai macam produk olahan minyak bumi seperti Solar, Pertamax, Aftur dan masih banyak produk - produk lainnya, Namun ternyata alat bor juga bisa digunakan untuk menggali lokasi yang di identifikasi sebagai sumber air.

Seperti di Dusun Biting Ds Sukorame Kec Sukorejo Kab Pasuruan Jatim. Saat ini melakukan pengeboran air yang dibantu oleh dana APBD Kab.Pasuruan senilai kurang lebih 140 Jt Rupiah. yang tujuannya guna mengaliri ladang sawah di empat dusun sukorame seperti Dusun Biting, Suco, Oro-Oro dan Kaliputih yang kekeringan disaat musim kemarau seperti saat ini.
Tutur : M.Hidayat Anggota KIM Darus Sa'adah setelah berwawancara dengan salah satu pekerja sumur bor pada hari Sabtu 31/10/2015. di akhir bulan Oktobet kedalaman pengeboran baru mencapai 15 Meter dan perkiraan titik penemuan sumbernya kurang lebih kedalamannya 60 Meter baru mengalir dan bisa di manfaatkan untuk kebutuhan cocok tanam masyarakat sukorame dan sekitarnya. (Dayat/Pewarta)